Buku ini bersumber dari sebuah disertasi Master yang ditulis untuk Oxford College. Disertasi ini diselesaikan pada tahun 1998, saat ketika sangat sedikit yang diketahui tentang Islam di Inggris dan bagaimana ia memperlihatkan dirinya di Barat. Hanya ada informasi yang sangat tidak memadai yang datang dari komunitas Muslim dan tak ada isu-isu yang mengemuka. Tetapi setelah peristiwa 11 September, segalanya menjadi berubah. Komunitas Muslim sekarang berada di bawah pengamatan dan penelitian yang cermat dan isu-isu yang terkait dengan mereka mulai menjadi berita utama.
Ketika saya menyerahkan disertasi yang telah lengkap kepada pihak universitas pada tahun 1998, tak ada indikasi mengenai apa yang akan terjadi kemudian. Saya menerima telepon dari kampus yang mengatakan bahwa mereka tidak percaya bahwa saya sendirilah yang telah menulis disertasi itu, dan mereka menginginkan saya supaya merubah posisi saya mengenai Islam. Bagi saya ini adalah hal yang tak bisa dipercaya dimana mereka sebelumnya berpikir bahwa orang lain yang menulis disertasi ini, dan bahwa mereka meminta saya untuk merubah posisi saya mengenai Islam. Pihak universitas sendiri membanggakan diri mereka sebagai tempat untuk melakukan riset yang netral. Ada banyak surat menyurat antara saya dengan pihak universitas tetapi tidak ada kata sepakat. Akhirnya saya menyurati Vice-Chancellor dari Universitas Oxford dan menyampaikan keluhan saya. Mereka kemudian bersidang dimana saya harus menjelaskan kasus saya. Saya harus menghadirkan para saksi dari staf kami karena saya melihat bagaimana pihak universitas meyakini bahwa disertasi ini ditulis oleh departemen riset di lembaga kami – The Institute for The Study of Islam and Christianity. Kemudian saya harus berdebat mengenai netralitas dari riset ini.
Ketika pihak yang mengadili datang, mereka menguatkan integritas saya sepenuhnya tetapi masih tetap meminta supaya saya merubah posisi saya mengenai Islam. Setelah melakukan sebuah kunjungan ke universitas, mereka menulis pada saya dengan mengatakan bahwa seseorang diharapkan untuk bisa lulus kembali dalam penulisan ulang kapan saja, dan dengan demikian bisa dipastikan bahwa mereka tidak bisa menjamin bahwa mereka akan meluluskan saya. Saya ambil disertasi itu dan pergi. Mereka menganugerahi saya sebuah post-graduate Diploma dalam bidang Teologi. Diperlukan waktu empat tahun sebelum saya bisa melihat kembali disertasi saya ini, kemudian saya mengambilnya dari loteng dan merubahnya menjadi sebuah buku. Pada saat yang sama saya mengupdatenya menjadi seperti yang ada di tahun 2004.
Ini adalah masa-masa stress dalam hidup saya. Namun disertasi ini sebenarnya merupakan sebuah disertasi yang mendahului waktu, dimana semua yang telah saya tulis, hari ini bisa dilihat kenyataannya di arena publik. Saya bukanlah satu-satunya orang yang pernah diminta untuk merubah posisinya mengenai Islam dalam kaitan dengan sebuah disertasi di universitas-universitas kami. Saya juga mengenal beberapa orang lain yang juga menghadapi nasib yang sama ketika membuat disertasi master dan doktor, dan kami juga bukan orang yang terakhir. Di
universitas-universitas kami, saat ini sangat sulit untuk menganalisa dan mengkritik Islam. Masa dari kebebasan berbicara dan riset yang netral sedang tertutup.
Namun demikian saya masih bisa melihat ke belakang sekarang dan mengetahui bahwa kemungkinan saya tidak akan pernah mulai untuk menulis buku, jika episode ini tidak terjadi dalam hidup saya. Pada akhirnya kemuliaan layak diberikan kepada Tuhan sebab jalan-jalanNya adalah sempurna.
Secrets Behind The Burqa (Rahasia-Rahasia di Balik Burqa)
memperlihatkan apa yang benar-benar terjadi dalam hidup sehari-hari jutaan wanita dan gadis-gadis muslim. Dengan melihat ke belakang tabir, buku ini memperlihatkan persepsi para pria Muslim dan detil-detil aturan-aturan dan regulasi yang mengontrol perilaku para wanita Muslim. Rosemary Sookhdeo menggambarkan bagaimana ide-ide Islamik mengenai kehormatan dan perasaan malu bisa menekan dan membahayakan kaum wanita, dan bagaimana pernikahan yang dijodohkan dan dipaksakan bisa membawa para wanita kepada situasi-situasi yang mengancam nyawa mereka.
Dengan Islam sebagai sebuah agama yang terus berkembang di Barat, Secrets Behind The Burqa menganalisa apakah wanita-wanita Muslim bisa menerima nilai-nilai dan cara berpikir Barat atau akan terjebak di dalam budaya dan sistem keagamaan mereka sendiri.
Rosemary Sookhdeo
Rosemary Sookhdeo dilahirkan di New Zealand dimana ia belajar farmasi. Pada tahun 1967 ia datang ke London untuk belajar teologi. Di kemudian waktu ia belajar post-graduate teologi di Oxford. Ia sudah terlibat dalam hidup wanita-wanita Muslim selama lebih dari 30 tahun, dan umumnya ia lakukan di East End - London.
Ketika saya menyerahkan disertasi yang telah lengkap kepada pihak universitas pada tahun 1998, tak ada indikasi mengenai apa yang akan terjadi kemudian. Saya menerima telepon dari kampus yang mengatakan bahwa mereka tidak percaya bahwa saya sendirilah yang telah menulis disertasi itu, dan mereka menginginkan saya supaya merubah posisi saya mengenai Islam. Bagi saya ini adalah hal yang tak bisa dipercaya dimana mereka sebelumnya berpikir bahwa orang lain yang menulis disertasi ini, dan bahwa mereka meminta saya untuk merubah posisi saya mengenai Islam. Pihak universitas sendiri membanggakan diri mereka sebagai tempat untuk melakukan riset yang netral. Ada banyak surat menyurat antara saya dengan pihak universitas tetapi tidak ada kata sepakat. Akhirnya saya menyurati Vice-Chancellor dari Universitas Oxford dan menyampaikan keluhan saya. Mereka kemudian bersidang dimana saya harus menjelaskan kasus saya. Saya harus menghadirkan para saksi dari staf kami karena saya melihat bagaimana pihak universitas meyakini bahwa disertasi ini ditulis oleh departemen riset di lembaga kami – The Institute for The Study of Islam and Christianity. Kemudian saya harus berdebat mengenai netralitas dari riset ini.
Ketika pihak yang mengadili datang, mereka menguatkan integritas saya sepenuhnya tetapi masih tetap meminta supaya saya merubah posisi saya mengenai Islam. Setelah melakukan sebuah kunjungan ke universitas, mereka menulis pada saya dengan mengatakan bahwa seseorang diharapkan untuk bisa lulus kembali dalam penulisan ulang kapan saja, dan dengan demikian bisa dipastikan bahwa mereka tidak bisa menjamin bahwa mereka akan meluluskan saya. Saya ambil disertasi itu dan pergi. Mereka menganugerahi saya sebuah post-graduate Diploma dalam bidang Teologi. Diperlukan waktu empat tahun sebelum saya bisa melihat kembali disertasi saya ini, kemudian saya mengambilnya dari loteng dan merubahnya menjadi sebuah buku. Pada saat yang sama saya mengupdatenya menjadi seperti yang ada di tahun 2004.
Ini adalah masa-masa stress dalam hidup saya. Namun disertasi ini sebenarnya merupakan sebuah disertasi yang mendahului waktu, dimana semua yang telah saya tulis, hari ini bisa dilihat kenyataannya di arena publik. Saya bukanlah satu-satunya orang yang pernah diminta untuk merubah posisinya mengenai Islam dalam kaitan dengan sebuah disertasi di universitas-universitas kami. Saya juga mengenal beberapa orang lain yang juga menghadapi nasib yang sama ketika membuat disertasi master dan doktor, dan kami juga bukan orang yang terakhir. Di
universitas-universitas kami, saat ini sangat sulit untuk menganalisa dan mengkritik Islam. Masa dari kebebasan berbicara dan riset yang netral sedang tertutup.
Namun demikian saya masih bisa melihat ke belakang sekarang dan mengetahui bahwa kemungkinan saya tidak akan pernah mulai untuk menulis buku, jika episode ini tidak terjadi dalam hidup saya. Pada akhirnya kemuliaan layak diberikan kepada Tuhan sebab jalan-jalanNya adalah sempurna.
Secrets Behind The Burqa (Rahasia-Rahasia di Balik Burqa)
memperlihatkan apa yang benar-benar terjadi dalam hidup sehari-hari jutaan wanita dan gadis-gadis muslim. Dengan melihat ke belakang tabir, buku ini memperlihatkan persepsi para pria Muslim dan detil-detil aturan-aturan dan regulasi yang mengontrol perilaku para wanita Muslim. Rosemary Sookhdeo menggambarkan bagaimana ide-ide Islamik mengenai kehormatan dan perasaan malu bisa menekan dan membahayakan kaum wanita, dan bagaimana pernikahan yang dijodohkan dan dipaksakan bisa membawa para wanita kepada situasi-situasi yang mengancam nyawa mereka.
Dengan Islam sebagai sebuah agama yang terus berkembang di Barat, Secrets Behind The Burqa menganalisa apakah wanita-wanita Muslim bisa menerima nilai-nilai dan cara berpikir Barat atau akan terjebak di dalam budaya dan sistem keagamaan mereka sendiri.
Rosemary Sookhdeo
Rosemary Sookhdeo dilahirkan di New Zealand dimana ia belajar farmasi. Pada tahun 1967 ia datang ke London untuk belajar teologi. Di kemudian waktu ia belajar post-graduate teologi di Oxford. Ia sudah terlibat dalam hidup wanita-wanita Muslim selama lebih dari 30 tahun, dan umumnya ia lakukan di East End - London.
No comments:
Post a Comment