Monday, December 21, 2009

Sorga versi Alquran VS Sorga versi Alkitab

Sorga menurut Alquran menjanjikan bidadari yang banyak dan maakk nyuusss.... karena setiap ML (Making Love) selesai sang bidadari kembali perawan lagee..

Sorga menurut Alkitab Matius 22:24-30 sebagai berikut;
"Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya.
Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
> Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."
Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

> Pilihan mau masuk ke sorga versi Alkitab atau versi Alquran kembali kepada diri anda sendiri...

Saturday, December 5, 2009

23 Kali Pernikahan Muhammad

Sebelum saya memasuki topik ini, fakta-fakta berikut harus terlebih dahulu diutarakan. Muhamad mengatakan: “Aku hanya manusia biasa seperti kamu.”1
Al-Qur’an menyatakan bahwa Muhammad hanya seorang rasul, walaupun kaum Muslim menganggap dia sebagai seorang nabi agung. Namun dia dianggap seperti orang yang hidup dan mati sama seperti orang lain. Dengan kata lain, Al-Qur’an yang diturunkan kepada Muhammad tidak memberikannya karakteristik khusus, yang membedakan dirinya dengan manusia lain. Namun sangat aneh dan bertolak belakang, bahwa tiba-tiba Al-Qur’an memang membedakan diri Muhammad, dengan memberikannya lebih banyak hak keistimewaan dan sedikit kewajiban.

Sebagai contoh, Al-Qur’an memberikan kaum Muslim hak untuk menikahi maksimum empat orang istri. Namun Al-Qur’an menyatakan:

“Wahai, Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan perempuan mu’min yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu’min. Supaya tidak menjadi kesempitan bagimu”2

Allah tidak cukup puas dengan hanya memberikan Muhammad banyak istri, dia juga memberikannya carte blanche (kewenangan penuh) untuk melakukan apapun yang dia inginkan dalam soal kawin-mawin ini. Allah tidak membatasi jumlah wanita yang boleh dinikahinya, sebagaimana yang dia perintahkan ke kaum Muslim lainnya. Namun, dia memberikan dirinya sendiri hak untuk mengambil wanita manapun yang diinginkannya, bahkan yang telah menikah, iapun masih memaksa si suami untuk meceraikan istrinya, ketika sang nabi menginginkan si wanita tersebut.

Tuesday, November 10, 2009

Muhammad Mengenai Wanita

Muhammad mengajarkan bahwa mayoritas penghuni Neraka adalah wanita!

Nabi berkata, “Saya melihat ke dalam api neraka dan ternyata mayoritas penghuninya adalah wanita” (Hadis I/ 28, 301; Hadis II/161).

Alasan mengapa mayoritas penghuni Neraka adalah wanita jelas-jelas tertulis dalam Hadis II/541,

Wahai wanita! Aku tidak pernah melihat manusia yang begitu kurang dalam kecerdasan dan dalam agama selain dari jenismu.

Muhammad meyakini bahwa para wanita “kurang cerdas” dan oleh karenanya menurut Hukum Islam mereka tidak layak diberi hak-hak yang sama dengan pria.

Contohnya, Muhammad mengatur dalam undang-undang bahwa kesaksian wanita di pengadilan nilainya hanya setengah dari kesaksian seorang pria. Jadi diperlukan kesaksian dari dua orang wanita untuk mengimbangi kesaksian seorang pria. Bayangkan bagaimana dampak peraturan tersebut terhadap wanita-wanita yang diperkosa.

Nabi bersabda, “Bukankah kesaksian seorang wanita sama dengan setengah dari kesaksian seorang pria?” Para wanita itu berkata “Ya”. Nabi berkata lagi, “Hal itu disebabkan karena kemampuan berpikir wanita sangat kurang” (Hadis III/826).

Muhammad bahkan membuat peraturan bahwa hak warisan yang diterima anak wanita hanya sebesar setengah dari yang diterima anak laki-laki (Hadis IV/10). Jadi para wanita dihukum secara keuangan semata-mata karena mereka wanita.

Dan barangkali gambaran terendah dari martabat wanita Islam tercermin dalam pernyataan bahwa dalam Firdaus tersedia wanita-wanita cantik yang tugas utamanya adalah untuk memuaskan nafsu seksual pria, dan mereka ditambatkan pada sudut-sudut suatu paviliun.

Pernyataan Allah, wanita-wanita cantik ditambatkan di paviliun-paviliun. Rasul Allah berkata, “Si Surga ada sebuah paviliun yang terbentuk dari sebuah lubang terowongan mutiara yang lebarnya 60 mil, pada masing-masing sudut terdapat para isteri yang terpisah dan tidak dapat saling melihat dengan sudut lainnya, dan orang-orang beriman akan mengunjungi para wanita tersebut untuk “menikmati” mereka. (Hadis VI/406).

[Bahwa di mata Allah, wanita Islam tampak merupakan obyek-seks dari pria, dijelaskan dalam HSB 1439, dimana Muhammad berkata: “Apabila seorang laki-laki mengajak isterinya tidur, sedang perempuan tidak mau, lalu laki-laki tadi semalaman itu dalam keadaan marah, malaikat melaknati perempuan itu sampai pagi”. Tidakkah pelaknatan malaikat semacam ini sungguh bermasalah?

1) Hukuman sepihak tanpa mempersoalkan keberatan-keberatan di pihak sang isteri?

Capai, sakit, labil mental atau fisik, salah waktu, salah tempat, salah kondisi, salah cara mengajak hubungan seks dari pihak suami, -semuanya adalah sah bagi sang isteri untuk menolak seks sepihak. Bila tidak, tentu seks suami-isteri itu akan berubah menjadi “pemerkosaan suami” atau sang isteri hanyalah budak-seks belaka! Adilkah Allah?

2) Apakah malaikat perlu bekerja semalam suntuk demi melaknati sang isteri? Apakah penghakiman Allah dibatasi waktunya sepanjang beberapa jam itu saja (dari malam tersebut hingga paginya), dimana sang isteri segera akan terlunas dari laknat keesokan harinya? Dan benarkah sang isteri akan betul-betul merasakan ujud laknatNya semalaman, padahal ia tertidur? Telah maha benarkah Allah membela semua kemarahan/kebencian karena nafsu berahi di pihak laki-laki, tanpa menawarkan pendamaian keluarga, kecuali melaknati pihak perempuan?]

Friday, October 30, 2009

Astaga, Kakek 112 Tahun Nikahi Gadis 17 Tahun

FRIDAY, 30 OCTOBER 2009

Entah apa yang ada di pikiran kakek asal Somalia ini. Meskipun telah berusia 112 tahun, memiliki 5 orang istri dan 18 anak, ia tetap menikahi gadis di desanya yang baru berusia 17 tahun.

Kakek tersebut bernama Ahmed Muhamed Dore, dan dengan bangga ia mengatakan bahwa ia akan memiliki lebih banyak anak lagi dari istrinya, Safia Abdulleh. Ratusan orang menghadiri pernikahan mereka. Dengan penuh rona kebahagiaan, Dore mengatakan. “Hari ini Tuhan menolong saya merealisasikan mimpi saya.”

Safia sendiri dikabarkan ‘sangat bahagia dengan suami barunya’ yang lebih pantas untuk menjadi kakek buyutnya tersebut. Dore dan Safia memang berasal dari desa yang sama dan dikabarkan Dore telah menunggu cukup lama sampai Safia beranjak remaja sehingga dapat dilamar olehnya.

“Tidak ada paksaan, saya hanya menggunakan pengalaman saya untuk meyakinkan dia bahwa saya mencintainya dan kami akhirnya setuju untuk menikah,” ujar Dore.

Cinta memang tak mengenal usia dan batasan apapun. Cinta tetap menjadi misteri bagi banyak orang ketika ia bekerja dengan cara di luar akal sehat manusia. Apakah ini cinta atau hanya sekedar nafsu, waktu yang akan membuktikannya.

Sumber : bbc

Thursday, September 10, 2009

WANITA DIMATA MUHAMMAD & ISLAM

Pengalaman pahit terhadap ibu dan para saudaranya diwaktu kecil membuat Muhammad memendam sakit hati terhadap wanita. Tekanan psikologis ini akhirnya tertuang dalam ajaran-ajaran Islam baik dalam Quran maupun didalam hadis. Banyak kisah yang sejatinya menunjukkan bagaimana perlakuan deskriminatif Muhammad terhadap perempuan.

Sahih Bukhari 62: 33
Narasi Usama bin Zaid: Rasulullah mengatakan... “saya telah meninggalkan lebih banyak sengsara (affliction) terhadap kaum perempuan daripada kaum lelaki.”

Dan inilah anggapan Muhammad mengenai wanita!

1 Wanita itu serba kurang, baik dalam otak maupun imannya.
Sahih Bukhari 6 : 301
Diceriterakan oleh Abu Said Al-Khudri: …. Para wanita itu bertanya, " O Rasul Allah! Apa kekurangan kami dalam agama dan kecerdasan kami?" Ia berkata, "Bukankah kesaksian dua orang wanita sepadan dengan kesaksian seorang pria?" Mereka mengiyakan. Lalu Nabi berkata, "Ini adalah KEKURANGAN di dalam kecerdasannya. Bukankah benar bahwa seorang perempuan tidak bisa berdoa maupun puasa selama masanya menstuasinya?" Para wanita itu mengiyakan. Dan Nabi berkata, "Ini adalah KEKURANGAN didalam agamanya."

Monday, August 10, 2009

Perempuan dan Islam

Richard Burton[2] dalam karyanya “the Terminal Essay,” membela Islam dari kritik Barat dan berpendapat bahwa “status hukum wanita dalam islam itu tinggi” dan bahwa “istri-istri muslim punya keuntungan lebih dari wanita kristen.” Dia juga menyebut Islam sbg positif dalam hal seks: “Para muslim mempelajari seni dan misteri untuk memuaskan tubuh wanita.” Bukti-bukti untuk klaimnya ini dia penuhi dengan banyak literatur porno dengan judul-judul seperti “The Book of Carnal Copulation” dan “The Initiation into the Modes of Coition and Its Instrumentation”. Burton pastilah tahu bahwa buku-buku ini ditulis oleh lelaki untuk lelaki, meski fakta penting ini sepertinya tidak dia sadari. Salah satu buku yang dikutip Burton – The Book of Exposition in the Art of Coition – dimulai dengan “Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menghiasi dada perawan dengan buah dada montok dan yang membuat paha wanita menjadi landasan untuk tombak pria.” Dengan kata lain wanita diciptakan oleh Tuhan melulu untuk kepuasan pria – sebagai objek seksnya.

Saturday, July 25, 2009

Mengenai Perzinahan, Quran 24.4 bilang:

[24.4] Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera

Tentu saja, para ahli hukum islam hanya akan menerima kesaksian empat lelaki. Para saksi ini harus menyatakan bahwa mereka telah benar2 “melihat secara langsung si tertuduh melakukan perbuatan yang dituduhkan, yakni perzinahan.” Sekali tuduhan zinah dibuat, si penuduh tsb ada kemungkinan mendapat hukuman jika dia tidak bisa mendatangkan kesaksian yang diperlukan. Kesaksian yang sama juga diperlukan dalam situasi berikut. Jika seorang lelaki masuk paksa kekamar seorang wanita dan memperkosa, misal enam orang wanita, dia tidak bisa dihukum karena tidak ada saksi lelaki yang menyaksikannya.

Tentu saja korban-korban perkosaan akan ragu untuk menuduh sipemerkosa dihadapan hukum, karena dia bisa balik jadi dihukum jika tidak bisa menghadapkan empat orang saksi lelaki yang menyaksikan langsung perkosaan itu. “Jika perkataan wanita saja dianggap cukup untuk kasus-kasus demikian,” Hakim Zharoor ul Haq dari Pakistan menerangkan, “maka tidak akan ada lelaki yang aman.”

Monday, July 20, 2009

SIKAP TERHADAP PEREMPUAN

Bahkan sebagai seorang anak kecil yang bertumbuh di Mesir, saya berkelakar tentang cara umat Islam memperlakukan perempuan. Ketika saya mempelajari Al Quran dan sejarah Islam, saya bisa melihat terlalu banyak pembatasan yang diberikan kepada perempuan yang secara langsung dikatakan oleh Muhammad. Hal ini sekali lagi menempatkan saya pada posisi untuk mempertanyakan apakan benar Tuhan di sorga memperlakukan umat-Nya dengan cara seperti ini.

Tujuan saya dalam bab ini adalah untuk menunjukkan kepada Anda perlakuan Muhammad terhadap para wanita dan kehidupan pribadinya dengan perempuan. Dari sini, Anda bisa melihat bagaimana budaya masyarakat Islam berkembang.
Kita juga akan melihat perilaku Yesus dan hubungan pribadinya terhadap para perempuan. Bab ini akan dibagi ke dalam tiga bagian:
• Ajaran mereka tentang karakter perempuan
• Ajaran mereka tentang pernikahan
• Hubungan pribadi mereka dengan perempuan


AJARAN MUHAMMAD TENTANG KARAKTER PEREMPUAN
Kami memiliki banyak sekali informasi tentang perempuan baik dalam Al Quran maupun dalam ajaran Muhammad yang ditulis dalam hadits.
Muhammad memberikan pemisahan yang jelas antara laki-laki dan perempuan. Sayangnya, banyak dari komentarnya tentang perempuan yang merendahkan.