Monday, December 24, 2007

AISHA, ASMARA NABI PADA BOCAH 6 TAHUN

Orang bilang hidup itu dimulai di umur 40, namun Muhammad beda, bagi dia hidup dimulai di umur 50

Setelah kematian Khadijah, Muhammad langsung berburu istri untuk mengisi kekosongan hidupnya akan wanita.

Pertama-pertama ia meyakinkan teman dan pengikut setianya, Abu Bakar, untuk mentunangkan dia dengan anak perempuannya yang berumur 6 tahun, Aisyah. Abu Bakar begitu terkejut. Dia mencoba menolaknya dengan halus, dengan berkata “tapi kita ini masih saudara.” Muhammad meyakinkan dia bahwa mereka hanya saudara dalam iman dan bahwa pernikahannya dengan anak kecil itu tidaklah haram.

Sahih Bukhari. 62: 18 Dikisahkan oleh 'Ursa: Rasulullah meminta ijin pada Abu Bakar untuk bertunagan dengan Aisha, anaknya. Abu Bakar kemudian berkata, “Namun kita ini masih saudara”. Rasulullah berkata, “Kau adalah saudaraku dalam iman kepada Allah dan kitabnya, namun dia (Aisha) adalah halal untuk kunikahi.


Tuesday, November 13, 2007

ZAINAB, ASMARA NABI PADA MENANTUNYA

Nabi kita Muhammad memiliki menantu wanita cantik bernama Zainab Binti Jash, berumur kurang lebih 35 tahun, secantik dan seumuran Sarah Azhari lah. Zainab merupakan istri dari anak angkat Muhammad yang bernama Zaid Bin Mohammed. Di suatu pagi, Muhammad berjalan masuk ke rumah menantunya untuk mencari Zaid dan kebetulan melihat Zainab yang baru bangun tidur dan setengah telanjang. Muhammad senang sekali akan pemandangan ini.

Sumber : Lings, halaman 341 – 342 :

Suatu hari, nabi pergi kerumah Zaid …. Ketika beliau datang Zaid sedang tidak ada di rumah. Zainab, karena tidak menyangka akan ada tamu diwaktu-waktu tersebut, sedang berpakaian seadanya. ….. Zainab lari kepintu tanpa mengenakan alas kaki untuk mempersilahkan nabi masuk dan menunggu hingga suaminya kembali. “Dia sedang tidak ada hai Rasulullah” katanya, tetapi demi bapak dan ibuku, silahkan masuk”. Saat Zainab berdiri dipintu, ia tampak berseri-seri dan riang gembira, dan nabi kagum oleh kecantikannya’.


Friday, October 12, 2007

MARIA, ASMARA NABI DENGAN PEMBANTUNYA

Maria adalah seorang budak wanita yang dihadiahkan oleh seorang gubernur Mesir kepada Muhammad dan dia adalah seorang wanita perawan cantik berambut ikal yang umurnya saat dipersembahkan kepada Muhammad sekitar 19 tahun..

Sumber : Muhammad - Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik, Martin Lings hal 439 – 440, Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2002.

Surat nabi kepada Muqawqis yang mengajaknya agar memeluk Islam ditolak, tetapi pemerintah Mesir membalas dengan mengirimkan hadiah yang banyak : seribu keeping emas, dua puluh jubha terbuat dari bahan yang bagus, seekor bagal, seekor keledai betina, dan hadiah persembahan dua budak Kristen Koptik Mesir yang dikawal oleh seorang pertapa tua. Kedua gadis itu bersaudara, Maria dan Sirin, dan keduanya sama-sama cantik, tapi Maria lebih cantik lagi dan nabi sangat mengaguminya. Sirin dinikahkan dengan Hassan ibn Tsabit dan Maria diambil nabi sendiri. Ia ditempatkan dirumah yang dahulu dihuni Safiah …


Monday, September 10, 2007

DERITA SAFIYAH

Safiyah adalah gadis cantik yang berusia 17 tahun, ia adalah putri dari kepala suku Yahudi yang dikenal sebagai Bani Nadir. Nama ayahnya adalah Huyah ibn Akhtab. Bani Nadir dirampok oleh Muhammad dan diusir paksa oleh sang Nabi untuk meninggalkan tanah Arab. Sisa Bani Nadir dan keluarga Huyah ibn Akhtab, termasuk Safiyah melarikan diri ke tempat Bani Qurayza di Khaibar. Di Khaibar inilah Safiyah menikah dengan seorang pemuda Yahudi bernama Kinana al-Rabi, bendahara Bani Nadir.

Beberapa bulan kemudian Muhammad dan pasukannya bersiap-siap untuk merampok Bani Qurayza juga. Untuk meyakinkan dan menyenangkan pengikutnya atas perampokan ini, Muhammad menurunkan Sura al-Fath (Sura 48 ayat 20). Di sura ini ALLAH MENJANJIKAN BARANG-BARANG HASIL PERAMPOKAN BAGI PARA MUSLIM YANG BERGABUNG DALAM JIHAD.

Tuesday, August 14, 2007

TKW Disiksa Sampai Mati, Dubes Arab Saudi Bilang Takdir

Refleksi : Berita lama, tetapi apakah sudah ada perbaikan terhadap kondisi TKW di sana? Negara yang mengaku menerapkan Syariah Islam, namun sangat memalukan dalam memperlakukan Wanita bahkan TKW diperlakukan biadab seperti budak bukan manusia lagi.

http://us.detiknews .com/index. php/detik. read/tahun/ 2007/bulan/ 08/tgl/13/ time/133017/ idnews/816513/ idkanal/10

Jakarta – Dalam waktu berdekatan, 2 tenaga kerja wanita (TKW) tewas disiksa majikan mereka di Arab Saudi. Keluarga korban bersama LSM Migrant Care pun menemui Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, M Abdurrahman Al Ayat. Pertemuan yang berlangsung satu jam itu hanya menghasilkan janji lisan Kedubes Arab Saudi untuk menyelesaikan peristiwa secara hukum. Dubes M Abdurrahman Al Ayat tidak meminta maaf dan malah mengatakan peristiwa itu sebagai takdir. “Padahal ini penyiksaan, masak dikatakan takdir,” ujar Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah dengan kesal usai bertemu Dubes di Kedubes Arab Saudi, Jl MT Haryono, Jakarta, Senin (13/8/2007).

Anis menyebutkan, keluarga korban bersama Migrant Care akan terus menunggu realisasi proses hukum terhadap pelaku penyiksaan itu. Jika sampai Rabu, 15 Agustus 2007, tidak ada proses hukum, mereka bersama keluarga korban TKW yang disiksa akan ‘menyerbu’ Kedubes Arab Saudi. Selain diikuti keluarga korban dan Migrant Care, terdapat juga anggota DPR Jacobus Mayong Padang. Menurut politisi PDIP itu, hukum Arab Saudi mengatur pelaku pembunuhan juga harus dibunuh kecuali jika ada pihak keluarga yang memberi maaf. “Dan tidak ada keluarga korban yang memaafkan,” tegas Jacobus.

Lebih jauh, Jacobus meminta pemerintah Indonesia dan Arab Saudi memperhatikan nasib buruk WNI yang bekerja di luar negeri. “Mereka kan di Arab untuk bekerja, bukan untuk disiksa,” tandas Jacobus. Dua TKW yang luka-luka akibat disiksa di Arab Saudi adalah Rumini dan Tari. Sedangkan korban meninggal adalah Susmiyati dan Siti Tariyah. (aba/umi) –Nala Edwin – detikNews, Senin, 13/08/2007 13:30 WIB

Saturday, July 7, 2007

Pemerkosaan HAK WANITA DALAM ISLAM

Para ulama sering sesumbar bahwa ISLAM sangat MENGHARGAI martabat wanita. Kita lihat faktanya;

1 Pemerkosaan budak, pembantu atau tawanan.
Sahih Muslim no. 3388:
Jabir melaporkan: Kami dulu mempraktekkan azl semasa hidup Rasulullah. Berita ini (praktek azl) terdengar oleh Rasulullah , dan ia tidak melarang kami.

Sahih Bukhari 59, no 637:
Dikisahkan oleh Buraida: Nabi mengirim Ali ke Khalid untuk membawa Khumus (barang rampasan) dan aku membenci Ali, dan Ali yang yang telah mandi (setelah melakukan hubungan seksual dengan seorang tawanan wanita). Aku berkata kepada Khalid, " Apakah kau tidak melihatnya (yang dilakukan Ali)?" Ketika kami bertemu Nabi aku menyebutkan peristiwa itu kepadanya. Ia berkata, " O Buraida! Apakah kamu membenci Ali?" Aku berkata, " Ya." Ia berkata, " Apakah kamu benci dia, karena ia mendapat lebih banyak dari khumus (rampasan) tersebut.”