Oleh Khalil Fariel
Bukan
rahasia lagi bahwa penganiayaan seksual terhadap anak kecil berakibat
fatal bagi pihak korban, baik muslim maupun non muslim. Bukan lagi
rahasia pula bahwa Quran secara jelas membolehkan praktek pedofilia.
Untnk menyadarkan Muslim akan efek bahaya dari penganiayaan anak jenis
ini kita perlu bantuan sumber-sumber (referensi) islam asli. Itu
sebabnya Aisyah, istri ketiga dan istri bocah paling favorit dari
Muhammad, jadi model sempurna untuk mengungkapkan praktek pedofilia dan
akibat-akibatnya bagi sang korban.
Dalam Islam, Aisyah binti Abu Bakar dianggap sebagai ‘ummul mukminin
atau ibu orang-orang beriman’. Sumber-sumber islam membangga-banggakan
Aisyah sebagai ‘ulama’ besar atau seorang tokoh intelek besar yang telah
mengkisahkan sejumlah besar hadis. Ada kebenaran dalam klaim ini;
sekitar 2.000 hadis dikisahkan oleh Aisyah, dan Aisyah menempati nomor
dua setelah Abu Huraira dalam mengisahkan Hadis. Tapi, pengisahan ini
tidaklah membutuhkan pendidikan tinggi, tidak perlu menjadi sarjana atau
‘ulama’, cukup ingatan tajam, toh ini cuma menceritakan kembali apa
yang terjadi dan apa yang dikatakan dalam kehidupan Muhammad; dan kita
akan lihat bahwa ingatan Aisyah benar-benar tajam. Sebaliknya, banyak
juga hal dalam kehidupan Aisyah yang lebih suka dilupakan Muslim jaman
sekarang.