Pengalaman pahit terhadap ibu dan para saudaranya diwaktu kecil membuat Muhammad memendam sakit hati terhadap wanita. Tekanan psikologis ini akhirnya tertuang dalam ajaran-ajaran Islam baik dalam Quran maupun didalam hadis. Banyak kisah yang sejatinya menunjukkan bagaimana perlakuan deskriminatif Muhammad terhadap perempuan.
Sahih Bukhari 62: 33
Narasi Usama bin Zaid: Rasulullah mengatakan... “saya telah meninggalkan lebih banyak sengsara (affliction) terhadap kaum perempuan daripada kaum lelaki.”
Dan inilah anggapan Muhammad mengenai wanita!
1 Wanita itu serba kurang, baik dalam otak maupun imannya.
Sahih Bukhari 6 : 301
Diceriterakan oleh Abu Said Al-Khudri: …. Para wanita itu bertanya, " O Rasul Allah! Apa kekurangan kami dalam agama dan kecerdasan kami?" Ia berkata, "Bukankah kesaksian dua orang wanita sepadan dengan kesaksian seorang pria?" Mereka mengiyakan. Lalu Nabi berkata, "Ini adalah KEKURANGAN di dalam kecerdasannya. Bukankah benar bahwa seorang perempuan tidak bisa berdoa maupun puasa selama masanya menstuasinya?" Para wanita itu mengiyakan. Dan Nabi berkata, "Ini adalah KEKURANGAN didalam agamanya."